Berbagi Kisah Perjalananku untuk Tampil Pede dengan Kulit Sawo Matang

 Kamu kok iteman siih ?

Sudah gak kehitung berapa orang yang sekedar bertanya atau menggoda tentang warna kulitku. Memang sih, dibandingkan dengan orang satu rumah, kulitku cenderung lebih gelap. Kelihatan deh bedanya dibandingkan dengan ayah, ibu, dan adik yang memiliki warna kulit lebih terang.


Bahkan, saat kumpul keluarga besar, ‘godaan’ dan bercandaan tentang warna kulitku sampai-sampai udah aku hafal banget di luar kepala. Lucunya, aku yang saat itu masih kecil selalu melakukan pembelaan seperti ini:

kulitku cenderung lebih gelap. Kelihatan deh bedanya dibandingkan dengan ayah, ibu, dan adik yang memiliki warna kulit lebih terang.

Gak papa item itu manis, kalau putih itu pahit’ kata ku pd dikit....

Entah darimana aku punya ide membuat analogi yang gak ada hubungannya sama sekali itu. Aku yang saat itu masih kecil tidak terlalu menggubris omongan apapun dari orang lain. Semua berjalan seperti biasa. Bermain, belajar, dan bersekolah.

Sampai akhirnya, pertahananku mulai sedikit goyah. Memasuki masa remaja yang disebut sebagai masa pencarian identitas diri, rasa percaya diri sedikit demi sedikit mulai terkikis. Aku sama seperti remaja lainnya yang lebih mendengarkan teman dibandingkan dengan orangtua.

Jadilah keinginan itu muncul. Yes, ketertarikan untuk menggunakan produk yang mengandung pemutih. Aku pikir dengan pakai produk semacam ini aku jadi lebih bisa diterima dan lebih percaya diri.

Tapi ternyata…

Yang aku lakukan adalah sebuah kekonyolan. Memakai produk menerangkan warna kulit ternyata gak berefek seperti yang aku bayangkan.

    Aku termasuk korban iklan yang menelan mentah-mentah tayangan visual model perempuan yang dibungkus dengan gimmick dan klaim berlebihan. 


Yah, buang-buang duit aja...

Semakin hari, seiring dengan bertambahnya usia aku menyadari kalau menerima diri sendiri dan percaya diri karenanya itu penting. Karena percuma aja, kalau pun aku mengikuti standar cantik orang lain, tapi belum bisa menganggap kalau diri sendiri itu berharga.

Setelah dewasa, aku benar-benar menyukai kulit sawo matangku dan bersyukur karenanya. Tapi bukan berarti gak merawat kulit sama sekali, ya. Kalau yang jadi goals-ku saat ini, merawat kulit sawo matang biar mulus dan lembuut, beb.

Kamu punya kulit sawo matang sepertiku? Yuk, saling sharing tips merawat kulit sawo matang melalui kolom di bawah ini.. Eh Share ketemen lu ya

Belum ada Komentar untuk "Berbagi Kisah Perjalananku untuk Tampil Pede dengan Kulit Sawo Matang"

Posting Komentar

Iklan Atas

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah

loading...