Mitos Atau Fakta Seputar Jatuh Cinta Bikin Jerawatan
“Dunia ini Milik Kita Berdua”. Kalimat indah itu mungkin sering kalian ungkapkan untuk menggambarkan perasaan kalian yang sedang dimabuk asmara.
Mungkin kalian juga pernah mendengar banyak sekali mitos seputar jatuh cinta lainnya. Naah salah satunya adalah mitos yang kerap muncul yaitu jatuh cinta bikin jerawatan.
Lantas benar Jatuh Cinta Bikin Jerawatan? Simak ulasan berikut ini :
Karena Kadar Hormon Kortisol
Selain perasaan kita yang dibikin campur aduk, disisi lain tubuh juga mengalami banyak perubahan saat kita sedang jatuh cinta. Termasuk salah satunya hormon, kadar hormon kortisol dalam tubuh seseorang yang baru jatuh cinta itu cenderung lebih tinggi dari pada yang tidak sedang kasmaran.
Kortisol adalah sebuah hormon yang pertama kali bertanggung jawab memicu reaksi stres. Maka, adanya peningkatan hormon kortisol menjadi penanda bahwa tubuh mengalami stres yang mungkin tidak Anda sadari. Stres itu sendiri merupakan salah satu pemicu munculnya jerawat, karena kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dapat memicu peradangan pada kulit.
Namun, stres saat jatuh cinta biasanya tidak berlangsung lama. Stres yang muncul cenderung ringan dan berlangsung sementara, sehingga tidak akan sampai memicu peradangan.
Jatuh Cinta Tidak Selalu Pasti Bikin Kita Jerawatan
Stres yang Anda rasakan karena si dia mungkin tidak kunjung membalas chat akan segera tergantikan dengan perasaan bahagia bukan kepalang begitu ada notifikasi baru muncul di layar ponsel. Perasaan bahagia ini dipicu oleh produksi hormon bahagia dopamin yang dilepaskan otak saat membaca nama si dia di ponsel.
Ketika tubuh kita dibanjiri hormon bahagia, maka disitu tidak ada alasan bagi tubuh untuk melepaskan hormon stres yang memicu peradangan tersebut. Karena itu, jatuh cinta tidak selalu pasti bikin kita jerawatan. Tubuh justru sedang sibuk-sibuknya memproduksi hormon bahagia selama Anda sedang kasmaran, sehingga kecil kemungkinannya jatuh cinta bikin jerawatan.
Lantas benar Jatuh Cinta Bikin Jerawatan? Simak ulasan berikut ini :
Karena Kadar Hormon Kortisol
Selain perasaan kita yang dibikin campur aduk, disisi lain tubuh juga mengalami banyak perubahan saat kita sedang jatuh cinta. Termasuk salah satunya hormon, kadar hormon kortisol dalam tubuh seseorang yang baru jatuh cinta itu cenderung lebih tinggi dari pada yang tidak sedang kasmaran.
Kortisol adalah sebuah hormon yang pertama kali bertanggung jawab memicu reaksi stres. Maka, adanya peningkatan hormon kortisol menjadi penanda bahwa tubuh mengalami stres yang mungkin tidak Anda sadari. Stres itu sendiri merupakan salah satu pemicu munculnya jerawat, karena kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dapat memicu peradangan pada kulit.
Namun, stres saat jatuh cinta biasanya tidak berlangsung lama. Stres yang muncul cenderung ringan dan berlangsung sementara, sehingga tidak akan sampai memicu peradangan.
Jatuh Cinta Tidak Selalu Pasti Bikin Kita Jerawatan
Stres yang Anda rasakan karena si dia mungkin tidak kunjung membalas chat akan segera tergantikan dengan perasaan bahagia bukan kepalang begitu ada notifikasi baru muncul di layar ponsel. Perasaan bahagia ini dipicu oleh produksi hormon bahagia dopamin yang dilepaskan otak saat membaca nama si dia di ponsel.
Ketika tubuh kita dibanjiri hormon bahagia, maka disitu tidak ada alasan bagi tubuh untuk melepaskan hormon stres yang memicu peradangan tersebut. Karena itu, jatuh cinta tidak selalu pasti bikin kita jerawatan. Tubuh justru sedang sibuk-sibuknya memproduksi hormon bahagia selama Anda sedang kasmaran, sehingga kecil kemungkinannya jatuh cinta bikin jerawatan.