Dihindari Hal Ini Saat Anda Sedang Wawancara
Kamu bertanya-tanya alasan tidak lolos seleksi pekerjaan padahal sudah memenuhi semua persyaratan? Bisa jadi masalahnya bukan pada persyaratan dokumen maupun fisik, tapi kamu buta akan tips persiapan wawancara. Sehingga, saat tahap interview, kamu melakukan beberapa kesalahan yang menurut kamu sepele, padahal bagi employer fatal.
Tips persiapan wawancara yang tepat untuk mendapatkan skor tinggi dalam aspek intelegensi, emosional, etiket adalah dengan menyiapkan mental dan fisik agar menghasilkan performa sebaik mungkin. Kondisi mentalmu harus dalam situasi tanpa tekanan, apalagi stres dan depresi saat wawancara. Begitu juga fisik harus prima, sebab jasmani yang tidak fit memengaruhi emosi.
Saya minta gaji pokok sebesar…
Kalau sampai kamu dengan sengaja maupun tidak mengucapkan kalimat ini, maka tamat sudah. Jangan harap kamu akan dipertimbangkan oleh employer. Penyebutan nominal gaji merupakan salah satu bentuk arogansi pelamar kerja dan hal itu sangat tidak disukai employer dan secara general staf yang sudah bergabung di perusahaan.
Tidak ada yang salah jika kamu berharap, tapi sebagai fresh graduate yang bahkan belum memiliki pengalaman kerja, kualifikasimu belum sampai ke tahap menentukan besaran gajimu. Biasanya, pihak interviewer akan mengajukan sendiri pertanyaan tentang perkiraan gaji yang kamu terima akan cukup. Kamu cukup menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.
Saya bersedia dan bisa melakukan apa pun…
Kalimat ini mungkin terlontar dari kamu sebagai bentuk menyubmisifkan diri pada perusahaan, khususnya para senior. Namun, frasa ini dapat pula menjadi ambigu. Bisa jadi pewawancara menginterpretasikannya sebagai bentuk ketidakpahaman kamu terhadap job deskripsi yang harus kamu kerjakan sehingga tidak masalah melakukan apa pun yang diperintahkan. Bahkan meski tidak sesuai posisimu.
Saya memiliki bakat dan banyak kelebihan lain…
Percaya diri dengan menyombongkan diri memiliki batas yang sangat tipis. Jadi, kamu perlu berhati-hati akan kedua hal tersebut jika ingin lolos dalam tahap wawancara kerja. Contoh kalimat di atas cenderung mengarah kamu menunjukkan bahwa kamu seseorang yang unggul, bahkan mungkin lebih dari staf yang telah lebih dulu bergabung dengan perusahaan.
Maaf, saya tidak mengetahuinya…
Kalimat yang tidak boleh sampai terucap selanjutnya sesuai tips persiapan wawancara adalah tentang kamu tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau kurang menguasainya. Itu menunjukkan kurangnya pengetahuan maupun persiapanmu untuk wawancara. Bahkan bukan tidak mungkin kamu dianggap menyepelekan interview tersebut karena tidak menyiapkan diri secara serius.
Menurut saya mereka begini… mereka begitu…
Untuk mengetahui karakter aslimu, tidak perlu terkejut jika pertanyaan mengarah pada orang-orang di sekitarmu. Mereka akan menanyai hubungan pribadimu dengan keluarga maupun pasangan. Interviewer ingin mengecek stabilitas mentalmu jika permasalahan menyangkut orang-orang terdekatmu. Jika kamu mengarang cerita dan menjelekkan orang lain, seketika kamu tidak akan diterima.
Eksekusi Hari Wawancara Kerja
Ketika hari di mana wawancara digelar, kamu sebagai job seeker perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
Sebab mayoritas employer tidak menyukai karyawan dengan riasan tebal.

Persiapan Mental dan Fisik Untuk Wawancara Kerja
Kalau kamu adalah kelompok yang berpikir bahwa interview itu tidak terlalu berpengaruh terhadap scoring pelamar kerja, maka kamu salah besar. Setiap tahapan dalam proses rekruitmen itu penting dan menentukan diterima atau tidaknya kamu di perusahaan tersebut, apalagi wawancara. Mengapa? Karena melalui wawancara, banyak hal yang bisa diketahui employer :- Tingkat intelegensi calon pelamar bisa diketahui dari penguasaan materi seputar posisi yang diincarnya. Misalnya kamu melamar untuk posisi peneliti di departemen riset ilmiah perusahaan, jangan terkejut kalau kamu akan ditanyai seputar objek yang mungkin harus kamu teliti.
- Tidak hanya kecakapan ilmu, tapi dalam wawancara juga mudah untuk mengulik kecenderungan pola pikir pelamar. Poin terpenting bagi employer biasanya bagaimana kamu akan menyelesaikan suatu masalah. Dari situ, dapat disimpulkan akan karakteristikmu apakah impulsif, strategis, atau lainnya.
- Stabilitas emosionalmu juga mudah diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan psikologis yang menjebak. Sebab, employer sangat menghindari mempekerjakan seseorang dengan emosi tidak terkontrol.
- Kemampuan tanggap pelamar terhadap situasi juga adalah poin yang bisa diketahui melalui proses wawancara. Biasanya dari kecepatan menjawab pertanyaan maupun merespon instruksi yang diberikan secara random.
Tips persiapan wawancara yang tepat untuk mendapatkan skor tinggi dalam aspek intelegensi, emosional, etiket adalah dengan menyiapkan mental dan fisik agar menghasilkan performa sebaik mungkin. Kondisi mentalmu harus dalam situasi tanpa tekanan, apalagi stres dan depresi saat wawancara. Begitu juga fisik harus prima, sebab jasmani yang tidak fit memengaruhi emosi.
Bagaimana cara agar mental dan fisik bisa berada dalam kondisi terbaik ketika hari wawancara tiba?
- Istirahat yang cukup. Jika biasanya kamu sering begadang, maka usahakan minimal dua minggu sebelum wawancara, tidur setidaknya 8 jam per hari.
- Rilekskan pikiran. Jika perlu, pergilah berlibur beberapa hari sebelum hari wawancara. Buang semua kekhawatiran tentang proses interview yang akan datang. Ketenangan diri akan membantu lebih mudah menjawab pertanyaan jebakan pewawancara.
- Makan teratur dan memenuhi standar gizi serta banyak minum air putih. Jika makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh baik, maka kesehatan tubuh terjaga. Otomatis mental pun mengabsorsi energi positif yang dihasilkan dengan baik.
- Kuasai materi yang berkaitan dengan posisi yang diincar agar dapat menjawab tanpa kebingungan saat wawancara.
Kata-Kata Yang Tidak Boleh Sampai Terucap Ketika Wawancara
Tips persiapan wawancara selanjutnya adalah memahami tentang hal-hal yang tidak boleh sampai diucapkan oleh kamu sebagai pelamar kerja. Apa saja?Saya minta gaji pokok sebesar…
Kalau sampai kamu dengan sengaja maupun tidak mengucapkan kalimat ini, maka tamat sudah. Jangan harap kamu akan dipertimbangkan oleh employer. Penyebutan nominal gaji merupakan salah satu bentuk arogansi pelamar kerja dan hal itu sangat tidak disukai employer dan secara general staf yang sudah bergabung di perusahaan.
Tidak ada yang salah jika kamu berharap, tapi sebagai fresh graduate yang bahkan belum memiliki pengalaman kerja, kualifikasimu belum sampai ke tahap menentukan besaran gajimu. Biasanya, pihak interviewer akan mengajukan sendiri pertanyaan tentang perkiraan gaji yang kamu terima akan cukup. Kamu cukup menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.
Saya bersedia dan bisa melakukan apa pun…
Kalimat ini mungkin terlontar dari kamu sebagai bentuk menyubmisifkan diri pada perusahaan, khususnya para senior. Namun, frasa ini dapat pula menjadi ambigu. Bisa jadi pewawancara menginterpretasikannya sebagai bentuk ketidakpahaman kamu terhadap job deskripsi yang harus kamu kerjakan sehingga tidak masalah melakukan apa pun yang diperintahkan. Bahkan meski tidak sesuai posisimu.
Saya memiliki bakat dan banyak kelebihan lain…
Percaya diri dengan menyombongkan diri memiliki batas yang sangat tipis. Jadi, kamu perlu berhati-hati akan kedua hal tersebut jika ingin lolos dalam tahap wawancara kerja. Contoh kalimat di atas cenderung mengarah kamu menunjukkan bahwa kamu seseorang yang unggul, bahkan mungkin lebih dari staf yang telah lebih dulu bergabung dengan perusahaan.
Maaf, saya tidak mengetahuinya…
Kalimat yang tidak boleh sampai terucap selanjutnya sesuai tips persiapan wawancara adalah tentang kamu tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau kurang menguasainya. Itu menunjukkan kurangnya pengetahuan maupun persiapanmu untuk wawancara. Bahkan bukan tidak mungkin kamu dianggap menyepelekan interview tersebut karena tidak menyiapkan diri secara serius.
Menurut saya mereka begini… mereka begitu…
Untuk mengetahui karakter aslimu, tidak perlu terkejut jika pertanyaan mengarah pada orang-orang di sekitarmu. Mereka akan menanyai hubungan pribadimu dengan keluarga maupun pasangan. Interviewer ingin mengecek stabilitas mentalmu jika permasalahan menyangkut orang-orang terdekatmu. Jika kamu mengarang cerita dan menjelekkan orang lain, seketika kamu tidak akan diterima.
Eksekusi Hari Wawancara Kerja
Ketika hari di mana wawancara digelar, kamu sebagai job seeker perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
Sebab mayoritas employer tidak menyukai karyawan dengan riasan tebal.